Survei LSN: Prabowo Peroleh Bonus Elektabilitas dari Konstituen PDIP
Abadikini.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry menilai massa pendukung PDI Perjuangan (PDIP) mulai terpecah jelang Pilpres 2024. Sejumlah konstituen memilih tak sejalan dengan PDIP lantaran mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Dia menyebut, adanya friksi di internal PDIP disebut jadi alasan utama banyaknya kader partai berlambang banteng itu beralih mendukung Prabowo. Oleh sebab itu, kata Gema, dukungan tersebut memberi dampak signifikan bagi elektoral Prabowo.
“Pernyataan secara terbuka untuk mendukung Prabowo dari sejumlah elite PDIP belum lama ini mengindikasikan bahwa banyak dari mereka yang sudah kurang nyaman berada di gerbong politik yang dikomandani oleh Megawati Soekarnoputri,” kata Gema dalam keterangan dikutip, Sabtu (29/7/2023).
Gema menjelaskan, fenomena pindahnya dukungan pemilih PDIP ke Prabowo itu terekam dalam rilis survei terbaru LSN. Gema menuturkan, jelang Pilpres 2024 Prabowo banyak didukung pendukung Jokowi dan pemilih PDIP, sehingga elektabilitasnya terus naik.
“Selain dari basis massa Jokowi, Prabowo juga memperoleh bonus elektabilitas dari konstituen PDI Perjuangan,” kata dia.
Kendati begitu, Gema mengatakan, presentase pemilih PDIP yang mendukung Ganjar masih lebih besar ketimbang ke Prabowo.
Namun, angka dukungan ke Ganjar terus merosot dalam setahun terakhir. Dalam survei itu, 38 persen pemilih PDIP mendukung Prabowo. Kemudian, Ganjar 45,3 persen.
“Memang persentase konstituen atau pemilih PDI-P yang mendukung Ganjar masih
lebih besar daripada yang bermigrasi ke Prabowo. Namun berdasarkan temuan survei LSN, dalam setahun terakhir persentase konstituen PDI-P yang memilih Ganjar terus menurun,” tutur dia.
Selain itu, banyaknya kader PDIP yang mengalihkan dukungan kepada Menteri Pertahanan tersebut dinilai karena faktor sinyal dukungan Jokowi. Sejumlah elite PDIP belakangan secara langsung dan tidak langsung memberikan pernyataan sinyal dukungan kepada Prabowo.
Nama yang santer beredar belakangan adalah kombatan PDIP yakni Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko. Pada awal Juli lalu, secara terang-terangan, Effendi menegaskan bahwa Prabowo memang layak menjadi nakhoda Indonesia berikutnya.
Sementara, Budiman Sudjatmiko memberikan sinyal dukungan pencalonan Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang. Eks aktivis 98 tersebut menilai Prabowo layak memimpin Indonesia ke depan.
“Kapal Indonesia harus dikayuh oleh orang yang paham strategi, paham geopolitik, paham sejarah,” ungkap Budiman.